1). Penjajahan
Portugis (1511-1575)
Pada tahun 1511 bangsa Portugis
yang dipimpin oleh Admiral Alfonso D’ Albuquerque mulai menancapkan kuku
penjajahannya di tanah air dan menaklukan malaka, yang merupakan wilayah bagian
nusantara. Sjak saat itulah mereka milai memperkuat kekuasaannya di Nusantara,
dengan dikuasainya malaka maka semakin terbukalah jalan untuk menguasai
dareah-daerah yang ada di Nusantara yang klaya akan rempah-rempahnya, yang pada
saat itu merupakan barang yang sangat mahal di Eropa. Satu demi satu kerajaan di Nusantara mulai ditaklukan
oleh Portugis. Setelah itu pada tahun 1521 Portugis sampai di Ternate dan pada
tahgun 1575 Tidore telah dikuasainys, Portugis yang pada awalnya hanya mencari
rempah-rempah ke dunia Timur, akhirnya mereka malah menaklukan, menguasai dan
menjajah bangsa yang ada di Nusantara ini.
2). Penjajahan Spanyol
(1522-1529)
Armada Spayol yang tadinya berangkat
dari negerinya ke arah barat ternyata pada akhirnya samapai juga di dunia
Timur, Filipina merupakan bangsa pertama yang didatangani oleh Spanyol yakni
pada tahun 1521, kemudian tahun berikutnya tepatnya pada tahun 1522 Bangsa
Spanyol telah sampai di Tidore, hal ini memang tidak di duga sebelumnya karena
Spanyol dan Portugis yang semula berangkat bertentangan arah akhirnya sampai
juga di Maluku, pada tahnggal 22 April 1529 pihak Portugis dan Spanyol membuat
suatu perjanjian yang dinamakan Saragosa
hal ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan kekuasaan yang berkepanjangan
yang perjanjiannya itu berisikan bahwa Portugis menguasai wilayah Nusantara
sampai ke Irian, sedangkan Spanyol wilayah kekuasaannya yaitu meliputi daerah
sebelah timur Irian termasuk Filipina terus sampai ke Timur. Berdasarkan
perjanjian tersebut maka Spanyol harus keluar dari wilayah indonesia, dan
wilayah nusantara ini kemudian berada sepenuhnya dibawah kekuasaan Portugis.
3). Penjajahan Belanda
(1596-1942)
Pada tahun 1596 Armada dagang belanda
yang di pimpin oleh Cornelis de Houtman pertama kali sampai ke kepulauan
Nusantara yang pada saat itu berlabuh di Banten. Dan Banten pada saat itu
merupakan Kerajaan yang besar, seperti halya Portugis kedatangan Belanda ke
Nusantara juga pada mulanya hanya sekedar untuk mencari remmpah-rempah dan juga
untuk berdagang, namun pada akhirnya seperti halnya Porugis, Belanda juga
menguasai serta menjajah Indonesia yang berlasngsung kurang lebih 350 tahun.
Dalam
rangka untuk mengurusi kepentingan dagannya, maka pada saat itu belanda
memebntuk suatu persekutuan dagang yang kita kenal dengan VOC (Vereeningde Oost-Indische Compagnie)
atau persatuan dagang India Timur, yang orang Indonesia lebih sering dikenal
dengan Kompeni. Yang dalam hal ini pemerintah belanda yang membantu persekutuan
ini, dan VOC inilah yang kemudian menguasai sertamengeksploitasi ekonomi di
Indonesia dari tahun 1602-1799. VOC yang mempunyai kekuasaan memonopolo perdagangan ini juga memiliki kekuatan
militer untuk menghadapi perlawanan dan persaingan dagang.
Pada
tahun 1619, yaitu pada waktu terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dan
Banten dengan Belanda, pada saat itu Jayakarta di bakar serta yang kemudian di
bangunlah sebuah kota diatas puing-puing kota jayakarta tadi yang dinamakan
dengan Batavia.
Pada
tahun 1799 kekuasaan Belanda diambil alih oleh pemerintah Belanda dari VOC ,
karena pada saat itu VOC mengalami kebangkrutan serta kerugian yang sangat
besar yang kemudian persekutuan ini pun dibubarkan, maka sejak tahun 1799
kekuasaan Belanda secara resmi dikuasai oleh Pemerintah Belanda.
4). Penjajahan
Perancis (1807-1811)
Sebenarnya perancis tidak
secara langsug menjajah Indonesia namun pada saat itu hanyalah menjajah
secara tak langsung. Hal ini
berkaitan dengan kalahnya belanda oleh Perancis dalam peperangan negaranya.
Battafsche (1799-1807) dihapuskan oleh kaisar Perancis yaitu Napoleon Bonaparte
yang kemudian diganti dengan Koningkrijk Holland (Kerajaan Belanda), dibawah
kekuasaan adiknya Bonaparte yaitu Raja Loeis Napoleon.
Sehingga akhirnya indonesia menjadi daerah jajahannya
Koningkrijk Holland, yang berarti secara tidak langsung Indonesia mejadi daerah
jajahan Perancis. Yang pada masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke
Indonesia.
5). Penjajahan
Inggris (1811-1816)
Pada tahun 1811 Armada Inggris yang
di pimpin oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles menyerang Hindia Belanda
dan menaklukan Batavia, pada saat itulah kekuasaan Indonesia jatuh ketangan
Inggris. Penjajahan ini tidak berlangsung lama hanya enam tahun, hal ini dikarenakan
adanya perjanjian Convention of London
yang isinya itu memtuskan daerah kekuasaan belanda yang dikuasai oleh Inggris
harus dikembalikan ke Belanda lagi, peristiwa ini berkaitan dengan kalahnya
Napoleon Bonaparte dalam pertempuran di Leipzing, yang kemudian pada saat itu
Pemimpin Inggris yakni Letnan Gubernur John Fendhal harus menyerahkan
kekuasaannya kembali ketangan Belanda.
6). Penjajahan
Belanda kedua (1816-1942)
Berdasarkan perjanjian Convention of London tahun 1814 akhirnya
belanda berkuasai kembali di Indonesia, penjajahan serta pengeksploitasian
manusia serta sumber dayanya semakin gencar dilakukan oleh pihak Belanda, ada
masa pada saat itu belanda melaksanakan sistem tanam paksa dan ada masa juga
dimana modal-modal swasta leberal masuk ke Indonesia dan ada pula masa
penerapan politik.
Penjajahan
belanda pada periode kedua ini tidak berlangsung selama 26 tahun. Suatu masa
yang lama, yang kemudian penjajahan belanda ini pun berakhir setelaha
balatentara Jepang yang di pimpin oleh Jenderal Imamura berhasil menaklukan
Belanda tanpa syarat, dan berarti pada akhirnya yaitu pada tanggal 10 Maret
1942 Belanda menyerah kepada Jepang, yang pada saat itu Gubernur Jenderal
tjarda van Starkenborgh Strchouwer dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah
tanpa syarat kepada Jenderal Imamura di daerah Kali Jati, Subang, Jawa Barat.
Dengan
menyerahnya Belanda Kepada Jepang dengan ini berarti penjajahannya terhadap
Indonesia beralih juga, seperti halnya
Belanda, Jepang juga menjajah Indonesia dengan cara yang keji dan tidak kalah
kejamnya yang kemudian banyak terjadi perbudakan dan kerja paksa.
Daftar Pustaka :
Bernard H. M. Vlekke, 2010, Nusantara;Sejarah Indonesia (terj. Samsudin Berlian), Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia & Freedom Institut
Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 2008, Sejarah Nasional Indonesia IV (Kemunculan Penjajahan di Indonesia), Jakarta : Balai Pustaka
Marwati Djoenet Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 2008, Sejarah Nasional Indonesia V (Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia Belanda), Jakarta : Balai Pustaka
M. C. Ricklefs, 2008, Sejarah Indonesia Modern;1200-2004 (terj. Satrio Wahono dkk), Jakarta : Serambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar